Friday 1 July 2022

Ditemukan, Jalan Lolos dari Black Hole



VIVAnews - Observatorium Sinar Gamma Terpadu Badan Antariksa Eropa telah mendeteksi elemen yang sangat panas hanya beberapa milidetik sebelum jatuh ke lubang hitam (black hole ) antah berantah.



Penemuan ini mengungkapkan keberadaan struktur medan magnet yang menyediakan jalan keluar bagi partikel yang tersedot ke dalam lubang hitam.




Pengamatan menunjukkan bahwa ruang di sekitar wilayah beberapa ratus kilometer dari pusat lubang hitam dipenuhi dengan badai partikel dan radiasi. Badai partikel raksasa jatuh ke dalam lubang hitam dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Hal ini meningkatkan suhu hingga jutaan derajat Celcius.
Secara total, partikel hanya membutuhkan waktu satu milidetik untuk mencapai titik ini. Tetapi sekarang para astronom telah menemukan bahwa wilayah yang bergejolak juga mengandung medan magnet yang menawarkan jalan keluar bagi partikel yang disedot.

Seperti dikutip Cosmosmogazine pada 8 April 2011, Ilmuwan Proyek Integral ESA Christoph Winkler mengatakan: "Penemuan radiasi terpolarisasi dari radiasi lubang hitam adalah penemuan yang unik." lubang hitam,” katanya.
Penemuan itu sendiri dimulai ketika Philippe Laurent, kepala tim peneliti di Institute for the Study of the Fundamental Laws of the Universe (IRFU) di Prancis, mengamati lubang hitam Cygnus X-1. Kemudian Laurent dan rekan-rekannya melihat bahwa ia memakan bintang terdekat dan "memakan" gas bintang tersebut.

Bukti telah menunjukkan bahwa medan magnet yang ada cukup kuat untuk menarik beberapa partikel menjauh dari gravitasi lubang hitam yang masif, menyebabkan partikel-partikel itu meledak ke luar angkasa.

"Kami harus menggunakan hampir semua pengamatan Integral terhadap Cygnus X-1 untuk membuat penemuan ini," kata Laurent. "Kami tidak tahu persis bagaimana partikel yang jatuh berubah menjadi balok." Perdebatan hebat terus berlanjut di antara pengamat, dan studi di masa depan akan membantu menarik kesimpulan,” kata Laurent.

Ledakan di sekitar lubang hitam sebelumnya telah terdeteksi oleh teleskop radio, tetapi pengamatan semacam itu tidak melihat lubang hitam secara cukup detail untuk mengetahui seberapa dekat jaraknya dengan sumber ledakan. "Ini membuat penelitian integratif sangat berharga," kata Laurent.

(Andre / Iran.PA)

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

Daerah Antara Saturnus Dan Cincinnya Bebas Debu Dan Membuat Ilmuwan Bingung

ilustrasi AstroNesia ~ Pada tanggal 26 April 2017, pesawat ruang angkasa NASA Cassini jatuh ke celah yang sebelumnya belum ditemukan ant...